Tangerang (17/05/23). Memasuki tahun 2022, sejalan dengan wabah pandemi Covid-19 yang mulai mereda dan pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mobilitas masyarakat telah berangsur-angsur kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Hal ini juga mendorong perekonomian Indonesia dan daya beli masyarakat yang kian membaik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31%, lebih tinggi dari capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,70%. Kondisi di atas mendorong Perseroan untuk lebih fokus pada strategi peningkatan pertumbuhan yang lebih sinergis utamanya dalam merespon lonjakan aktivitas belanja masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19.
Sepanjang tahun 2022 PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berhasil membuka 129 gerai Alfamidi, 9 gerai Alfamidi Super dan 3 gerai Midi Fresh. Secara akumulatif, hingga akhir 2022 perseroan telah mengoperasikan 2.363 gerai. Jumlah itu yang terdiri dari 2.121 gerai Alfamidi, 41 gerai Alfamidi super dan 9 gerai Midi fresh, termasuk format convenience store yang dioperasikan entitas anak PT Lancar Wiguna Sejahtera (Lawson) yakni 192 gerai.
MIDI juga telah menyerap sebanyak 27.646 karyawan di seluruh gerai, gudang, dan kantor pusat MIDI. Perseroan juga mendukung kesetaraan gender melalui peningkatan proporsi karyawan wanita yang saat ini berjumlah 34%. Tak hanya itu, Perseroan juga telah mempekerjakan 235 orang karyawan difabel yang tersebar di gerai, gudang, dan kantor Perseroan.
MIDI juga terus berusaha menjaga konsistensi praktek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) sebagai upaya untuk menjalankan bisnis yang beretika dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Perseroan juga berkomitmen untuk terus kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang berlandaskan pada visi Perusahaan untuk menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat. Perseroan terus memperkuat komitmen atas kinerja CSR berkelanjutan di seluruh lini, baik pada aspek ekonomi, lingkungan hidup maupun sosial.
Dari aspek ekonomi, nilai ekonomi yang dihasilkan oleh Perseroan didistribusikan kembali melalui pembayaran pajak kepada pemerintah, remunerasi dan biaya pengembangan kompetensi untuk seluruh karyawan. Selain itu, para pemasok dan mitra bisnis, termasuk para pelaku UMKM, juga turut merasakan manfaat distribusi nilai ekonomi yang kami hasilkan. Hingga saat ini, lebih dari 300 produk UMKM telah dipasarkan di gerai Perseroan.
Pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk berjualan di area parkir gerai. Dari aspek lingkungan hidup, Perseroan antara lain telah mendorong penggunaan kantong belanja yang ramah lingkungan, penggunaan solar cell pada gudang Perseroan. Dari aspek sosial, selain rutin memberikan bantuan kemanusiaan, Perseroan juga mengembangkan kurikulum retail bernama “Alfamidi Class” di sekolah-sekolah kejuruan (SMK) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan melalui Dinas Pendidikan.
Melalui penetapan dan penerapan berbagai kebijakan strategis tersebut di atas dan juga berkat sinergi dan kerja sama tim di segala aspek dengan tetap menjunjung tinggi integritas, kegigihan, inovasi sesuai dengan tema kerja Perseroan tahun 2022, Alfamidi Bersinergi, Perseroan mampu beradaptasi sesuai kondisi perekonomian dan
perubahan pola belanja konsumen serta berhasil melalui tahun 2022 dengan mencatat pertumbuhan kinerja yang positif.
Pada tahun 2022, MIDI membukukan pendapatan neto konsolidasian sebesar Rp15,62 triliun. Jumlah itu tumbuh 15,01% dari Rp13,58 triliun pada tahun 2021. Kenaikan tersebut juga lebih tinggi daripada kenaikan pada tahun 2021 yang mencapai 7,30%.
Perseroan juga berhasil membukukan profitabilitas yang lebih baik pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 47,92% menjadi sebesar Rp398,92 miliar pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp269,69 miliar. Persentase laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terhadap pendapatan neto konsolidasian mencapai 2,55% pada tahun 2022 atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 1,99%.
Terkait prospek usaha tahun 2023, Perseroan tetap optimis dengan prospek bisnis ritel tahun 2023 seiring dengan pencabutan kebijakan PPKM oleh Pemerintah. Melalui perencanaan yang matang dan eksekusi yang cepat, tepat dan berdasarkan analisis risiko yang terukur serta sinergi dari seluruh karyawan Perseroan, Perseroan berharap dapat terus memperluas jaringan usaha dan menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan yang terbaik kepada stakeholders.
Kinerja Perseroan Kuartal ke-1 Tahun 2023
Sebagai tambahan informasi, hingga kuartal ke-1 tahun 2023, pendapatan bersih konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tumbuh sebesar 12,67% dari Rp3,59 triliun untuk kuartal ke-1 tahun 2022 menjadi Rp4,04 triliun untuk kuartal ke-1 tahun 2023. Perseroan dan Entitas Anak membukukan laba periode berjalan konsolidasian kuartal ke-1 tahun 2023 sebesar Rp 117,51 miliar atau meningkat sebesar 31,83% dibandingkan kuartal ke-1 tahun 2022 sebesar Rp89,13 miliar.
Dari sisi jumlah gerai, pada tahun 2023 (sampai dengan bulan Maret 2023), Perseroan secara keseluruhan berjumlah 2.511 gerai. Jumlah itu terdiri dari 2.135 gerai Alfamidi, 45 gerai Alfamidi super, 8 gerai Midi fresh, ditambah gerai 323 convenience store yang dioperasikan Lawson.
Laba bersih MIDI Q1 tahun 2023 tumbuh 31,83%