REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Midi Utama Indonesia Tbk meresmikan program pendidikan ritel Alfamidi Class dan Teaching Factory di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 20 Jakarta, Rabu (5/9). Program sosial itu berorientasi pada pendidikan ritel di berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiiki jurusan pemasaran.
Sedangkan Teaching Factory merupakan laboratorium ritel yang dihibahkan Alfamidi kepada SMK terpilih. “Jadi, selain mendapatkan kurikulum ritel di dalam kelas, para siswa jurusan pemasaran ini juga dapat langsung praktik di teaching factory ini,” ujar Human Capital Director PT Midi Utama Indonesia Tbk Triwarsono Sunu melalui siaran pers, Rabu, (5/9).
Ia menjelaskan, tujuan program Alfamidi Class tersebut menciptakan tenaga kerja siap pakai sekaligus pengusaha muda di bidang ritel. Hal Ini pula yang mendasari kenapa kurikulum ritel hanya diberikan kepada siswa-siswi jurusan pemasaran.
“Ritel merupakan penjualan eceran atau kegiatan bisnis dagang. Baik barang atau jasa yang langsung disalurkan ke konsumen akhir dan ini sejalan dengan jurusan pemasaran di SMK,” terangnya.
Keuntungan lain yang didapat dari program Alfamidi Class, kata dia, selain memiliki sertifikasi di bidang ritel, para alumninya juga mendapat kemudahan ketika ingin bergabung sebagai keluarga besar Alfamidi. Lulusan kurikulum ritel akan secara otomatis diterima bekerja di Alfamidi.
“Harapan kami mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya saja jika terpaksa ingin bekerja terlebih dahulu Alfamidi siap menerima mereka tanpa tes,” jelas Sunu.
Dengan diresmikannya program Alfamidi Class dan Teaching Factory di SMKN 20 Jakarta tersebut maka Alfamidi sudah memiliki total 13 Teaching Factory. Sebelumnya sudah ada enam di Sulawesi Selatan seperti di Kota Makassar, Kabupatem Jeneponto, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Tanatoraja, dan Kabupaten Pinrang). Ada pula di Sulawesi Utara (Manado), Yogyakarta (Godean), Jawa Timur (Surabaya), Kalimantan Timur (Samarinda), serta Banten (Kota Tangerang).